Saturnalia adalah sebuah festival yang diadakan setiap tanggal 17 – 25 Desember, dimana merupakan hari raya Kekaisaran Romawi, ini adalah perayaan satu minggu dengan acara saling memberi hadiah dalam pesta pora selama matahari terbenam ketika musim hujan di belahan bumi utara. Tujuan parayaan ini adalah dengan melakukan pesta pora secara berlebihan dengan melakukan tari-tarian berkeliling dan bernyanyi yang ditujukan kepada matahari dengan mengirim maksud mengirim doa kepada Ibu bumi supaya kembali memproduksi lagi pada musim semi selanjutnya. Hal ini kelihatan berhasil karena tentu saja pada musim semi semua tumbuhan bertumbuh sesuai waktunya.
Perayaan Natal di semarakkan dengan dua warna utama yaitu warna merah dan hijau, juga di sertai warna lain yang saling melengkapi. dua warna ini adalah warna perayaan yang sama yang dipakai aliran pagan, dimana warna merah dan hijau adalah adalah symbol masa penyerbukan atau pembuahan dari laki-laki dan masa pembiakan atau penetasan (inkubasi) perempuan. Dekorasi Pagan masih terlihat pada dekorasi natal, termasuk buah beri merah dan hijau daun pohon, tanaman hijau dan rangkaian bunga berbentuk lingkaran (wreaths).
Perayaan winter solstice (pada musim hujan ketika matahari terbenam) telah dilarang oleh gereja mula-mula. Namun sekarang dengan sendirinya perayaan itu berkembang dan tidak memerlukan waktu yang lama bagi orang-orang Kristen ikut serta merayakan perayaan itu dengan nama yang berbeda namun pada hari yang sama. Perayaan itu adalah hari raya pada tanggal 25 desember memperingati lahirnya dewa pagan bernama Mithra.
Pada abad ke empat, perayaan winter solstice dimajukan menjadi 25 desember dan Paus Julius I mengumumkan bahwa tanggal tersebut adalah hari raya resmi kelahiran Yesus. Hai ini bukan berarti “mengkristenkan” perayaan aliran pagan, namun Ini adalah kesempatan yang efektif bagi ajaran pagan untuk mempengaruhi hari kudus pengikut Kristus (Holiday).
Sinterklas
Dia dikenal sebagai santo yang baik hati bernama Santo Nicholas, ini adalah cerita yang menyenangkan untuk diceritakan secara turun temurun. Namun para para pengikut aliran pagan lebih tahu dan kenal siapa yang disebut sebagai sinterklas.
Dia adalah salah satu dewa pagan bernama Odin, yang digambarkan sebagai pria tua gemuk berjenggot putih dengan memakai jubah panjang. Dan dia menyukai anak-anak sebagai korban.
Sebuah campuran karakter antara santo Nicholas dan dewa Odin menghasilkan tokoh sinterklas.
Jika 25 Desember bukanlah hari kelahiran yesus, namun hari perayaan kelahiran Mithra, dewa pagan. Dan sinterklas bukanlah berasal dari karakter santo Nicholas yang baik hati, namun dari sosok dewa jahat bernama Odin, juga dewa pagan. Mengapa gereja masih merayakan hari natal pada hari itu, apakah orang Kristen tidak tahu atau cukup kuat untuk mengabaikannya.
Gereja tidak perlu mengganti hari perayaan kelahiran Yesus, tidak perlu membuang pohon natal. Yang perlu diperhatikan disini adalah mohonlah pengampunan dari Yesus.
Selamat Natal
4 komentar:
Terus nulis mas, uaaapik tenan, selamat natal yo ...
-Kritis boleh tapi jangan menghakimi-
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." -- Matius 6:33
oce, siiip :)
salam....
ijin share di akun saya ya mas
Semoga saudara saudariku mempelajari Alkitab dengan sungguh sungguh, agar tidak terjadi penyembahan berhala, karena tuhan dan rasul yesus tidak memerintahkan, jika kita ingin di sayang tuhan ikutilah firman tuhan dan ajaran rasulullah selaku utusan nya
Posting Komentar