Dua Saksi Allah ( 1 b )
Markus 9 : 2 – 10
Segera Sesudah Itu
Mark. 9 : 8 “Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri.”
Seketika itu juga terang kemuliaan di atas gunung itu menghilang, namun Yesus tetap ada bersama mereka. Demikian juga kita hendaknya memahami bahwa Yesus bersama kita setiap saat.
Sekilas Akhir Jaman
Kejadian di atas gunung pada Markus 9 : 2 – 13 merupakan kisah yang menggambarkan tentang kedatangan Yesus yang kedua, yang di tandai dengan munculnya dua saksi Allah. Wahyu 11.
Luk. 24 : 27 “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.”
Why 12 : 17 “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Perempuan menggambarkan gereja, dan naga adalah adalah setan yang ingin menghancurkan gereja. Gereja Kristus sejati pada akhir jaman akan mempunyai dua karakteristik, yaitu; gereja yang menjaga sepuluh Hukum Taurat dan gereja yang mempunyai kesaksian tentang Yesus.
Why 19 : 10 “Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: :Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudara mu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.” jadi jemaat gereja pada akhir jaman adalah orang-orang yang tetap menjaga hukum Taurat dan mempunyai spirit kenabian yang mengabarkan Tuhan Yesus.
Musa , sebelum dia meninggalkan bangsa Israel, menasihatkan umat Israel untuk tetap menjaga sepuluh perintah Tuhan. Dia mengulang dan mengingatkan kembali sepuluh perintah Tuhan kepada mereka dalam Ulangan 5 : 1 – 22. Dan berkata; “Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri.” ( Ul. 5 : 32 ). Roh Kuduslah yang akan menjaga firman Allah tetap tinggal dalam hati dan pikiran kita.
Ef. 4 : 30 “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.” Kita , hamba-hamba Allah harus benar-benar menjaga sepuluh hukum Tuhan dan mempunyai spirit kenabian, dengan selalu hidup dalam firman Tuhan.
Pakaian Kekudusan
Mark. 9 : 3 “Dan pakaianNya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat menggelantang pakaian seperti itu.” dalam ayat ini rupanya Markus agak kesulitan menggambarkan pakaian Yesus pada saat itu seperti yang dilihat oleh murid-murid Yesus. Pakaian Yesus yang bersinar terang putih berkilat-kilat, seperti sinar matahari. Ini adalah symbol kemuliaan Kristus , inilah pakaian yang dipakai Yesus di sorga, dan lebih menakjubkan lagi bahwa anda dan saya di undang juga untuk memakai pakaian kemuliaan seperti itu dan kita akan mendapatkannya secara cuma-cuma melalui penyucian darah Yesus di Kalvari dan perlu di ingat bahwa kita harus tetap menjaga dan tetap berjalan dalam firmanNya.
1 Pet. 1 : 22 “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.”
2 Saksi Allah
Musa dan Elia tidak datang ke bumi lagi sebagai saksi Allah seperti yang tertulis dalam kitab Wahyu 11, namun mereka adalah simbol gereja dan karakter gereja pada akhir jaman yang bersedia mentaati dan menjaga 10 perintah Tuhan dan bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias, sang juru selamat.
Tanda kedatangan Kristus yang kedua menjadi lebih jelas seperti yang di gambarkan dalam Mark. 9 : 2 – 13. Dalam ayat ini kita dapat belajar dari kejadian di atas gunung kemuliaan, dimana terjadi pertemuan antara Bapa disorga, Yesus, Musa, Elia , Petrus, Yakobus dan Yohanes. Petrus secara khusus menyampaikan kesannya ketika di atas gunung itu ; ”Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaranNya. Kami menyaksikan, Bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepadaNya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: ”Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” 2 petrus 1 : 16 – 17. Ingat bahwa Yesus ketika mengatakan bahwa beberapa muridNya akan melihat kemuliaan kerajaan sorga sebelum mereka mati. Tentu saja murid-murid yang dimaksud pada abad sekarang telah mati. Mereka diberikan karunia untuk menyaksikan terlebih dahulu bagaimana Yesus Kristus akan datang kembali dalam kemuliaan.
Ada dua kategori orang kudus ketika Yesus datang; mereka yang di bangkitkan dan yang masih hidup. Kita perhatikan bagaimana dengan dua saksi Allah; Musa telah mati kemudian di angkat ke sorga ( Yudas 1 : 9 ), dia merupakan gambaran orang-orang yang sudah mati ketika Yesus dating, Ia memanggil mereka “orang yang mati dalam Kristus akan bangkit”. Elia menggambarkan kelompok lain orang-orang yang masih hidup ketika Yesus datang, seperti Elia yang telah di angkat ke sorga dengan kereta berapi dan juga Henok yang berjalan bersama Allah ke sorga. Mereka telah menerima tubuh baru, tubuh kemuliaan yang tidak akan merasakan kematian. Selama perjumpaan di atas gunung kemuliaan; Yesus , Musa dan Elia memakai pakaian kemuliaan, diliputi awan kemuliaan, demikian juga anda dan saya yang berjaga-jaga akan di panggil Yesus pada saat kedatanganNya, akan memakai pakaian kemuliaan.
Enam Hari Kemudian
Mark. 9 : 2 “Enam hari kemudian…”
Setelah Yesus mengatakan bahwa beberapa muridNya akan melihat kerajaan sorga turun dalam kemuliaan, berselang enam hari kemudian Yesus membawa murid-murid yang dimaksud ke atas gunung. Kitab Matius dan Markus menulis “enam hari” namun kitab Lukas menulis “delapan hari”. Perlu di ingat bahwa Matius dan Markus adalah orang Yahudi sedangkan Lukas adalah orang Yunani, artinya mereka mempunyai perbedaan dalam menghitung hari. Dalam ayat ini rupanya Lukas menghitung hari mulai Yesus berbicara tentang apa yang akan terjadi dan juga menghitung lamanya hari perjalanan mereka pulang ke rumah. Lukas juga memberikan perkiraan waktu “kira-kira delapan hari”. Jadi tidak ada perbedaan inti dari perhitungan hari pada ketiga kitab itu.
Setelah “enam hari”, Yesus membawa ketiga muridNya. Mari kita pelajari mengenai kata “enam” ini. 2 Petrus 3 : 8 mengatakan ; “..yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa dihadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.”
Setelah Adam jatuh dalam dosa, Tuhan menjanjikan Yesus Kristus untuk mengalahkan iblis. Dan ketika Yesus datang, Dia berjanji akan datang kembali. Kita memperkirakan bahwa tahun penciptaan alam semesta terjadi pada tahun 4004 SM. Kita tahu dalam waktu 2000 tahun pertama Tuhan mengajarkan pesan-pesanNya melalui para leluhur seperti; Adam, Metusalah, Henok dan Nuh. Dan pada tahun 2004 SM lahirlah Abraham, selama 2000 tahun itu Tuhan menjangkau bangsa Yahudi dengan InjilNya yang berbahasa Ibrani, dan mereka yang beriman menantikan datangnya Mesias sang juru selamat. Dan pada tahun 4 M Yesus Kristus lahir, sang Mesias. Kita lihat pada 2000 tahun “terakhir” ini, Tuhan telah menyampaikan kabar baik kepada segala bangsa, tentang keselamatan cuma-cuma dari Yesus Kristus, dan peringatan kedatanganNya yang kedua. Jadi jika kita urutkan tiga angka “2000“ itu maka kita mendapatkan jumlah angka “6000”. Dan jika kita terapkan seperti apa yang Petrus sampaikan pada ayat delapan, maka kita mendapatkan angka “enam”.
Marmur 90 : 4 “Sebab di mataMu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu.”
Kita tahu setelah berakhirnya dunia yang sekarang, akan ada kerajaan 1000 tahun, dimana orang-orang kudus akan memerintah bersama Allah, Itulah SABAT. Setelah masa kerajaan 1000 tahun di sorga, Tuhan menciptakan langit dan bumi baru bersama turunnya Yerusalem baru. Namun perhitungan ini bisa saja salah. Perhitungan tentang tanggal bulan tahun tentang akhir jaman sangat tidak di sarankan dalam Alkitab. Tetapi saya percaya rencana penyelamatan dari Allah akan berlangsung dalam waktu 7000 tahun. Jika sekarang kita masih merasakan hari-hari seperti hari-hari sebelumnya, seharusnya kita bersyukur. Karena Alkitab mengatakan bahwa Tuhan adalah panjang sabar dan tidak mengharapkan manusia di hukum atau binasa. Sekarang Tuhan menunggu pertobatan semua manusia.
Enam : di dalam Alkitab
Perhitungan enam hari tidak hanya ada di kisah di gunung kemuliaan dalam markus 9. Namun ada banyak kisah lain di Alkitab yang memasukkan kata enam sebagai suatu pedoman atau aturan, beberapa di antaranya;
· Ayub 5 : 19 “Dari enam macam kesesakan engkau diluputkanNya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka.”
· Pelayan-pelayan Ibrani harus di bebaskan setelah mengabdi selama enam tahun.
· Mereka juga mempunyai waktu enam tahun untuk menabur atau menanam bibit, namun pada tahun ke tujuh mereka harus mengistirahatkan lahan itu.
· Seperti juga langit dan bumi dimana sekarang kita tinggal, akan di “istirahatkan” selama 1000 tahun.
Di dalam kitab Wahyu, ketika Yesus datang, Ia membawa sabit untuk menuai. Yesus telah mengatakan bahwa “Akulah penabur dan Injil adalah benih”. Ketika Musa tinggal di gunung Sinai selama 40 hari 40 malam untuk menerima sepuluh perintah Tuhan, Keluaran 24 : 15 – 16 ; “Maka Musa mendaki gunung dan awan itu menutupinya. Kemuliaan TUHAN diam di atas gunung Sinai, dan awan itu menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh di panggilNyalah Musa dari tengah-tengah awan itu.” sebelumnya ia diliputi awan selama enam hari, kemudian pada hari ketujuh ia di panggil Tuhan naik ke gunung Sinai. Kisah ini seperti yang terjadi di atas gunung kemuliaan pada Markus 9 : 2 – 13. Setelah enam hari Yesus pergi ke atas gunung dan disana Ia bertemu Musa.
Alkitab selalu tepat dan terbukti. Jadi kata-kata “setelah enam hari” merupakan tanda seirus yang harus di perhatikan dalam mempelajari tanda-tanda kedatangan Yesus yang kedua. Hari kedatangan Yesus sudah sangat dekat.
Gereja Dininabobokan
Perlu diingat bahwa kisah di gunung kemuliaan terjadi tiba-tiba. Dengan suasana gunung yang tenang dan gelap membuat para murid-murid terlelap dalam tidur, namun tiba-tiba…DOR! Datanglah sinar kemuliaan. Yesus akan datang seperti pencuri di malam hari, dimana akan banyak pengikutNya yang terlelap dalam tidur rohani.
Ini adalah peringatan keras, dalam sejarah gereja Kristus, setan tampaknya meninabobokan gereja. Pada akhir jaman firman Allah memperingatkan dalam sebuah kisah yang terjadi di gunung kemuliaan “Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur dan ketika mereka terbangun mereka melihat Yesus dalam kemuliaanNya” Lukas 9 : 32. Kisah yang sama juga terjadi di taman Getsemane, Ketika itu Yesus pergi ke taman Getsemane, Alkitab mengatakan bahwa Ia mengajak tiga murid yang sama untuk berdoa bersama Dia dan lagi mereka tertidur. Seperti perumpamaan sepuluh gadis bijaksana dan bodoh. Yesus memperingatkan kita untuk berjaga-jaga menjelang kedatanganNya yang kedua. “Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.” Mat. 25 : 5. Sekali lagi, Ini adalah peringatan keras bagi pelayan-pelayan Yesus, yang sedang tertidur sekarang, itulah sebabnya Yesus selalu memperingatkan kita ; “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta. Supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur.” Mark 13 : 35 – 36.
Ketika murid-murid seharusnya berlutut untuk berdoa bersama Yesus di taman, dan mengingat apa yang mereka saksikan di gunung kemuliaan sebelumnya, mereka justru tertidur. Dan karena mereka tertidur, mereka kehilangan spirit bersama Yesus, mereka tidak siap ketika melihat Yesus berkorban di bukit Kalvari. Setelah Yesus bangkit Saya yakin mereka akan teringat seumur hidup mereka tentang kisah di gunung kemuliaan dan di taman getsemane, Karena mereka tertidur, dimana seharusnya berdoa dan berjaga-jaga.
Jangan tertidur
Jadi bagaimana kita tetap terjaga? Berdoalah , dan pelajari kesaksian tentang nabi besar Musa dan Elia, Hukum dan Kenabian, dua saksi wahyu Allah, firman Tuhan, dapat mempersiapkan kita dalam segala hal. Petrus kembali mengingatkan kita tentang kesaksiannya di gunung kemuliaan, dan sebelum Petrus menghadapi kematiannya, dia memberi pesan kepada kita ; “Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepadaNya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah di sampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.” 2 petrus 1 : 17 – 19. Petrus mengakui betapa besar Yesus karena ia telah menyaksikan dengan matanya sendiri. Namun Petrus telah memiliki sesuatu yang lebih penting dari kesaksian yang dia lihat. Sesuatu yang dimiliki Petrus sejak lama, yang lebih bisa di andalkan, sesuatu itu adalah firman Tuhan . Firman Tuhan adalah cahaya yang terang dan menerangi sampai fajar menyingsing.
Petrus telah melihat Yesus dimuliakan, ia menerima sekilas kerajaan sorga. Namun anda dan saya memiliki sesuatu yang bernilai lebih, yaitu ALKITAB. Kristus telah memberitahu kita melalui Petrus bahwa Alkitab lebih bernilai dan terpercaya daripada sebuah penglihatan. Jika anda ingin memiliki pengalaman dan kesaksian di gunung kemuliaan, anda sudah memilikinya dalam jangkauan anda, jika anda membaca Alkitab. Tidak ada yang lebih penting dari pada kesaksian Musa dan Elia, pedang bermata dua, hukum Allah dan kenabian, sepuluh perintah Tuhan, kesaksian Yesus; itu adalah hal yang paling berharga, Allah telah berkomitmen untuk kita manusia. adalah Yesus Kristus, Firman yang menjadi daging.
Bersinar bagi Allah
Pesan penting dalam kitab Wahyu 11 mengenai Dua Saksi Allah sekarang sudah cukup jelas, begitu juga kisah di atas gunung kemuliaan dalam kitab Markus 9 : 2 – 13. Sekarang kita telah menghadapi hari-hari yang jahat dan kita harus selalu datang kepada Allah dan tetap hidup di dalam firmanNya. Pesan dalam kisah gunung kemuliaan bahwa Yesus adalah satu-satunya juru selamat manusia. Dan kita bisa mengenakan pakaian yang sama di pakai oleh Yesus , Musa dan Elia pada saat itu. Bapa di sorga juga mengatakan bahwa kita harus mendengarkan Yesus, menjaga sepuluh hukum Tuhan dan memiliki kesaksian seperti para nabi. Yesus segera datang kembali dan ingatlah jangan tertidur tetapi berjaga-jagalah. Ada tujuh individu yang hadir dalam kisah di atas gunung kemuliaan; tiga dari sorga ; Allah Bapa, Musa dan Elia, tiga dari bumi; Petrus, Yakobus dan Yohanes , dan disana ada Yesus Kristus, pengantara, jembatan, jalan, pintu, antara surga dan bumi.
GBU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar